Adelia's Blog
Selasa, 16 Mei 2017
Senin, 15 Mei 2017
SDG's : Quality Education
Dari program yang disepakati di forum PBB maka SDGs
memiliki 17 tujuan dan 165 sasaran pembangunan berkelanjutan yang telah
dideklasrasi oleh 193 anggota PBB pada sidang umum ke-70. Dari 17 tujuan maka
salah satuanya tentang kualitas pendidikan yang bersifat pembangunan
berkelanjutan hingga 2030.
Memperoleh pendidikan yang berkualitas adalah dasar
untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Kemajuan
besar telah dibuat terhadap peningkatan akses pendidikan di semua tingkatan dan
meningkatkan angka partisipasi di sekolah terutama bagi perempuan dan anak
perempuan . Keterampilan keaksaraan dasar telah meningkat pesat , namun upaya
lebih berani dibutuhkan untuk membuat langkah yang lebih besar untuk mencapai
tujuan pendidikan universal . Misalnya , dunia telah mencapai kesetaraan dalam
pendidikan dasar antara anak perempuan dan anak laki-laki , namun beberapa
negara telah mencapai target yang di semua tingkat pendidikan .
SDGs Quality Education di Indonesia
Tujuan pendidikan akan menjadi tumpuan upaya
pemerintah untuk mendorong pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan
berkelanjutan hingga 2030 berdasarkan arahan dari Forum PBB. Peningkatan
pendidikan bagi masyarakat Indonesia akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan
sasaran lainnya dalam SDGs, terutama untuk menangkal peningkatan angka
kemiskinan. Pendidikan di Indonesia merupakan bagian dalam amanah
konstitusional UU 1945. Untuk itu Pemerintah wajib melaksanakan pendidikan
dengan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah melaksanakan program
pencapaian pendidikan dasar untuk semua, pemerintah telah menyelenggarakan
pendidikan dasar yang terjangkau dan berkualitas, yang ditempuh antara lain
melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilaksanakan sejak tahun
2005 dan cakupan pada tahun 2011 sebesar 42,1 juta orang. Namun, Dilihat dari
dunia pendidikan di Indonesia maka memiliki beberapa kendala yang berkaitan
dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan,
jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru sendiri dinilai masih
kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi didaerah berujung
kemasalah meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih
baik dari perkotaan. Keterbatasan akses pendidikan di daerah menjadi pusat arus
urbanisasi, yang menjadi problem saat ini yaitu di pusat negara anggap saja
Jakarta jumlahnya sudah proporsional, tapi diluar Jakarta khususnya luar jawa
tidak mempunyai akses pendidikan.
Peran Pemerintah Daerah dalam Menyukseskan SDGs
Quality Education ialah salah satu program dari 17 program SDGs yang
memiliki tujuan menjamin pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata serta
mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. Tujuan ini
diperkuat dalam UU RI 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional,
selanjutnya SDGs diformulasikan secara bersama pada tingkat global, dalam
beberapa aspek bisa saja disesuaikan dengan situasi dan kondisi Indonesia, baik
di tingkat pusat maupun daerah. Pencapaian tujuan SDGs sebagian besar berada di
pundak pemerintah propinsi dan kabupaten. Kabupaten dengan mantap mulai
mengambil alih lebih banyak pengeluaran rutin pemerintah. Jadi pemerintah
daerah seharusnya dapat lebih berperan.
Pola Pembangunan Pemerintah Daerah
Arah Kebijakan Pokok Penanggulangan Kemiskinan di
daerah dilaksanakan melalui program-program pengurangan kemiskinan (pro-poor),
perluasan lapangan kerja (pro-job) dan pertumbuhan ekonomi (pro-growth)
yang berorientasi pada pemerataan pendapatan antar kelompok masyarakat,
pengurangan beban pengeluaran penduduk miskin, pemenuhan kebutuhan dasar dan
pemerataan pembangunan antar wilayah.
Peranan kualitas pendidikan dalam SDGs terhadap
perubahan sosial
Pendidikan menjadi instrumen kekuatan sosial
masyarakat untuk mengembangkan suatu sistem pembinaan anggota masyarakat yang
relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Abad globalisasi telah menyajikan
nilai-nilai baru, pengertian-pengertian baru serta perubahan-perubahan di
seluruh ruang lingkup kehidupan manusia yang waktu kedatangannya tidak bisa
diduga-duga. Sehingga dunia pendidikan merasa perlu untuk membekali diri dengan
perangkat pembelajaran yang dapat memproduk manusia zaman sesuai dengan
atmosfir tuntutan global. Penguasaan teknologi informasi, penyediaan SDM yang
profesional, terampil dan berdaya guna bagi masyarakat, kemahiran menerapkan
Iptek, perwujudan tatanan sosial masyarakat yang terbuka, demokratis, humanis
serta progresif dalam menghadapi kemajuan jaman merupakan beberapa bekal mutlak
yang harus dimiliki oleh semua bangsa di dunia ini yang ingin tetap bertahan
menghadapi tata masyarakat baru berwujud globalisasi ini.
Pendidikan merupakan laksana eksperimen yang tidak
pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.
Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan
manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif. Pendidikan sangat berperan
dalam kehidupan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Demikian pentingnya peranan pendidikan,
maka dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak untuk
mendapat pendidikan, pengajaran dan pemerintah mengusahakan untuk
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya diatur
dalam undang-undang.
Pendidikan sangat menentukan arah perkembangan suatu
masyarakat. Dengan pendidikan dapat merubah bangsa menjadi lebih baik. Konsep
ini juga tertuang pada program PBB yang terselenggara dari berbagai Negara,
kualitas pendidikan menjadi permasalahan yang krusial di dalam setiap Negara.
Oleh karenanya PBB memberikan program yang bernama SDGs sebagai langkah
lanjutan dari program sebelumnya yakni MDGs. Efek jangka panjang MDGs telah
selesai pada 2015 kemarin, namun untuk Negara Indonesia dan beberapa Negara
lainnya masih belum memperlihatkan hasil yang signifikan.
Maka dari itu PBB melanjutkannya pada program
berikutnya yaitu SDGs, yang menargetkan efek jangka panjang hingga tahun 2030.
Salah satu program dari SDGs yang akan memberikan dampak perubahan sosial pada
bangsa Indonesia ialah sektor kualitas pendidikan. Perubahan-perubahan sosial
tersebut antara lain:
Peran Penting Pendidikan
1.
Ditinjau dari Segi
Anak dan Orang Tua
Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh. Pendidikan
sangat penting bagi anak, sebab sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu untuk
kepentingan dirinya, melainkan dipenuhi oleh orang tua. Dengan kata lain, anak
atau bayi manusia memerlukan bantuan, tuntunan, dan dorongan dari orang lain
untuk mempertahankan hidup dengan pembelajaran bertahap. Pendidikan karena
dorongan orang tua yaitu nati nurani mempunyai sifat kodrati untuk mendidik
anaknya. Sehingga tanggung jawab moral hadir terhadap orang tua. Melalui
pendidikan, anak dapat memperoleh kepandaian, keterampilan, serta pembentukan
sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun dapat berdiri sendiri.
2.
Ditinjau dari Segi
Pembangunan
Pendidikan sangat penting untuk pembangunan bangsa.
Maka dari itu berbagai usaha dan kegiatan dilaksanakan untuk pengelolaan,
peningkatan supervisi, serta tata laksana pendidikan. Misalnya, meningkatkan
profesionalisme tenaga pengajar.
Peranan dan Fungsi Pendidikan
Fungsi Pendidikan dalam arti mikro ialah membantu
(secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Sedangkan secara
makro fungsi pendidikan ialah pengembangan pribadi, warga negara, kebudayaan,
dan pengembangan bangsa. Pada dasarnya mendidik adalah tuntunan, bantuan,
pertolongan kepada peserta didik. Dalam pengertian memberi tuntunan telah
tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa pihak yang diberi tuntunan memiliki daya
atau potensi untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-ansur tumbuh dan berkembang
dari dalam diri seseorang yang diberi tuntunan.
Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembangan
nilai-nilai kehidupan manusia. Dalam pengembangan nilai ini, tersirat
pengertian manfaat yang ingin dicapai oleh manusia dalam hidupnya. Oleh karena
itu, apa yang ingin dikembangkan merupakan apa yang dapat dimanfaatkan dari
arah pengembangan itu sendiri.
Pengaruh Pendidikan terhadap Perkembangan Masyarakat
Secara garis besar berikut pengaruh atau fungsi
pendidikan terhadap perkembangan masyarakat:
1.
Mencerdaskan
Kehidupan Masyarakat
Kecerdasan masyarakat umumnya dapat dikembangkan
melalui berbagai program pendidikan di sekolah. Membaca, menulis, dan berhitung
serta pengetahuan umum, merupakan pengetahuan dasar dalam upaya mencerdaskan
kehidupan masyarakat dan bangsa, yang sudah sejak awal diberikan di sekolah,
meskipun memerlukan pengembangan lebih lanjut. Peran yang dimainkan oleh
lembaga persekolahan terutama jalur pendidikan sekolah dalam peningkatan
intelegensi atau kecerdasan anak didiknya, secara langsung dapat dipandang
sebagai konstribusi lembaga pendidikan sekolah dalam mencerdaskan kehidupan
masyarakat dan bangsa. Karena bagaimanapun akhirnya anak didik setelah keluar
dari lembaga pendidikan akan kembali sebagai warga masyarakat.
2.
Membawa Bibit
Pembaruan bagi Perkembangan Masyarakat
Dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat
sangat diperlukan adanya pengetahuan baru, teknologi baru, dan
pemikiran-pemikiran inovatif yang bersifat fungsional. Apa yang menjadi program
pendidikan di persekolahan, di samping menjamin upaya peningkatan kecerdasan,
juga mengupayakan transformasidari pengetahuan, pemikiran, dan praktik-praktik
baru, terutama yang dianggap fungsional dan relevan. Materi atau program
pendidikan yang demikian bias disebut sebagai transformasi bibit-bibit pembaharuanyang
pada akhirnya akan berfungsi dalam masyarakat.
3.
Menciptakan Warga
Masyarakat yang Siap dan Terbekali bagi Kepentingan Kerja di Lingkungan
Masyarakat
Anak didik pada akhirnya kembali menjadi warga
masyarakat. Maka dari itu, mereka memerlukan pekerjaan untuk menopang
kehidupannya. Untuk terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut kesiapan
tertentu, seperti skill dan sikap. Dengan berfungsinya lembaga
pendidikan jalur pendidikan sekolah dalam memberikan bekal-bekal pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap yang relevan bagi dunia kerja. Hal tersebut
langsung membawa efek terhadap lapangan kerja di masyarakat. Berkenaan dengan
itu, wajar jika kualifikasi pendidikan dijadikan salah satu pertimbangan dalam
system seleksi pada lembaga-lembaga pemberi kerja di masyarakat.
4.
Memunculkan
Sifat-Sifat Positif dan Konstruktif bagi Masyarakat, Sehingga Tercipta
Integrasi Sosial yang Harmonis di Tengah-tengah Masyarakat
Sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi,
sifat-sifat positif dan konstruktif yang diperlukan dalam hidup bernegara atau
bermasyarakat senantiasa menjadi perhatian. Hal ini berkaitan dengan falsafah hidup
dari suatu bangsa atau masyarakat yang mendambakan keharmonisan dan
keutuhan (intergrasi) sosial dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peranan dan Fungsi Lembaga Pendidikan
1.
Peranan dan Fungsi
Pendidikan Keluarga
Dalam keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya.
Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama yang sangat penting untuk
membentuk pola kepribadian anak. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
bersifat kodrati, karena orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik
terdapat hubungan darah. Maka dari itu kewenangannya pun bersifat kodrati pula.
2.
Peranan dan Fungsi
Sekolah
Tujuan utama dari sistem kegiatan pendidikan yang
berlangsung dalam institusi persekolahan adalah mengembangkan dan membentuk
potensi intelektual atau pikiran, menjadi cerdas. Secara
terprogram dalam koordinatif, materi pendidikan dipersiapkan untuk dilaksanakan
secara metodis, sistematis, intensif, efektif, dan efisien menurut ruang dan
waktu yang telah ditentukan.
Sekolah berperan sebagai lembaga pendidikan yang
membantu lingkungan keluarga. Maka dari itu, sekolah bertugas mendidik dan
mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa
dari keluarganya.
3.
Peranan dan Fungsi
Lembaga Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang menempati
suatu daerah. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata
kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks
pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.Yang dimaksud
lembaga masyarakat adalah semua lembaga sosial baik tertutup (formal) maupun
terbuka (nonformal); bidang sosial-ekonomi, sosial-politik, sosial-edukasi,
sosial-religius, dan sebagainya.
Pendidikan ini diselenggarakan dengan sengaja di luar
sekolah, tidak mengenal jenjang, dan bersifat khusus. Dalam lembaga masyarakat,
keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
meningkatkan taraf hidup. Dengan demikian, pengaruh pendidikan ini tampak lebih
luas.
BONUS DEMOGRAFI
Indonesia
diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut adalah Bonus
Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia
muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak.
Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya, 30 persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ). Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara nonproduktif hanya 60 juta.
Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020.
Apa itu Bonus Demografi?
Bonus Demografi adalah suatu wilayah atau negara yang memiliki jumlah penduduk usia produktif (rentang usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia Non-Produktif (rentang usia 64+). Dikatakan sebagai bonus karena ini tidak terjadi secara terus menerus melainkan terjadinya hanya sekali dalam beratus-ratus tahun. Bonus Demografi ini hanya berlangsung sekali dan tidak bertahan lama.
Dari pengertian di atas kita bisa sedikit membayangkan bonus demografi yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia dan juga kita akan membayangkan ketenagakerjaan yang ada di Indonesia. Dengan adanya bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada tahun 2035 di mana pada periode ini sangat menjanjikan potensi tenaga kerja yang berkualitas karena banyak tenaga kerja yang terlatih, dan untuk membuat itu berjalan dengan baik maka kita harus mengasumsikan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia agar nantinya juga akan dapat membuat generasi-generasi penerus bangsa memiliki kualitas dan mampu bersaing dengan negara-negara lain untuk mencapai kesejahtearaan bersama.
Peluang Dan Ancaman Bonus Demografi Bagi Indonesia
Bonus demografi ini juga akan membawa peluang yang cukup menjanjikan bagi bangsa Indonesia. peluang tersebut antara lain sebagai berikut :
- Indonesia dapat menjadi negara yang maju
- Petumbuhan ekonomi di Indonesia semakin baik dan meningkat
- Dapat meningkatkan daya saing bangsa- Jumlah pengaguran akan semakin sedikit
- Bertumbuhkembangnya pola pikir generasi muda yang kreatif dan inovatif
Tetapi juga terdapat ancaman dari bonus demografi itu sendiri, yaitu :
- Banyaknya penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah
- Penganguran secara besar-besaran
- Produktivitas nasional menurun
- Generasi muda mudah terpengaruh dengan budaya asing.
Pemerintah pun telah memberikan dan menetapkan empat prasyarat dari bonus demografi itu sendiri yaitu :
1. Penduduk harus berkualitas.
2. Terserap dalam pasar kerja.
3. Meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga.
4. Meningkatkan perempuan yang masuk dalam pasar kerja.
Kekuatan dari Bonus Demografi
Banyak dan tingginya kualitas SDM disuatu negara akan sangat mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut Indonesia merupakan negara yang memiliki SDM yang menunjangnya untuk menjadi negara yang maju, contohnya pada negara Jepang adanya bonus demografi pada tahun 1950 membuat Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan ekomoni ke-3 dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Indonesia juga sampai saat ini punya modal SDM yang sama dengan Jepang pada tahun 1950 bahkan SDM di Indonesia bisa dikatakan akan lebih miningkat pesat hingga pada tahun 2035 namun yang menjadi masalah adalah banyak SDM ini tidak di imbangi dengan kualitas dari sumber daya manusianya tersebut. Namun untuk meningkatkan kualitas dari SDM itu sendiri pemerintahpun telah memberikan inisiatif antara lain adalah - Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada masyarakat terhadap semua sektor
Suatu wilayah atau negara yang memiliki jumlah penduduk usia produktif (rentang usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia Non-Produktif (rentang usia 64+). Dikatakan sebagai bonus karena ini tidak terjadi secara terus menerus melainkan terjadinya hanya sekali dalam beratus-ratus tahun. Bonus Demografi ini hanya berlangsung sekali dan tidak bertahan lama. Dan semakin tinggi jumlah panduduk usia produktif, seharusnya menjadi sebuah potensi untuk pembangaunan suatu negara. Bahkan, menurut para ilmuwan, Indonesia dari tahun 2010 hingga 2035 kelak Indonesia sedang menikmati masa dimana periode bonus demografi berlangsung. Dan jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka itu akan sia-sia saja karena bonus demografi terjadi tidak secara terus menerus melainkan terjadi hanya sekali dan beratus-ratus tahun.
OPINI
Jadi pendapat saya tentang Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah. Bahwa bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi.Dalam hal ini pemerintah harus mampu menjadi agent of development dengan cara memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan komunikasi, serta penguasaan teknologi. Solusi lainnya bisa dengan memberikan keterampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri. Selain itu pemerintah juga harus mampu menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan, menjaga aset-aset Negara agar tidak banyak dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi peluang kerja. Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga harus menjadi pendukung utama pembangunan mutu manusia dengan cara menyadari pentingnya arti pendidikan, kesehatan dan aspek-aspek yang dapat mengembangkan kualitas manusia itu sendiri.
REFERENSI
1. http://fernandoprabawa.blogspot.com/2015/04/PenjelasanBonusDemografi.
2. htmlhttp://fernandoprabawa.blogspot.com/2015/04/bonus-demografi-ketenagakerjaan.html
2. htmlhttp://fernandoprabawa.blogspot.com/2015/04/bonus-demografi-ketenagakerjaan.html
Langganan:
Postingan (Atom)